<Warta Desa

Umamanu, 19 November 2025 – Pemerintah Desa Umamanu melaksanakan Musyawarah Rembuk Stunting dalam rangka pencegahan dan penurunan angka stunting di tingkat desa.      Kegiatan yang bertujuan menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) Tahun 2025 ini digelar di Gedung Ibadah GKS Jemaat Umamanu, dihadiri oleh Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan Lewa Tidahu, perwakilan Puskesmas Letis, kader Posyandu, serta berbagai unsur masyarakat Desa Umamanu.

 "Rembuk stunting ini menjadi forum strategis untuk menyepakati program-program prioritas yang akan dibiayai melalui Dana Desa".

<Sorotan Utama dari Para Pemberi Sambutan

1. Komitmen Kepala Desa: Stunting dan Koperasi

Kepala Desa Umamanu, Bapak Roldias Rongga Lapu, secara resmi membuka kegiatan dan menegaskan fokus ganda desa, yaitu penanganan stunting dan penguatan ekonomi melalui Koperasi Desa Merah Putih Umamanu.

 "Rembuk stunting ini adalah tanggung jawab kita bersama. Selain itu, kami juga berkomitmen memajukan ekonomi desa dengan memotong 30% dari Anggaran Dana Desa (ADD) untuk penguatan Koperasi Desa Merah Putih Umamanu," ujar Bapak Roldias. Beliau juga menghimbau masyarakat untuk tertib dalam membayar pajak.

2. Dukungan Kecamatan: Kerjasama dan Gizi Seimbang

Camat Lewa Tidahu, Bapak Agustinus Ndakularak, menyoroti bahaya stunting dan pentingnya gizi seimbang. Beliau mendesak adanya kerja sama lintas sektor.

 "Kami mendorong adanya Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk persiapan dana cadangan koperasi desa. Penanganan stunting harus melibatkan kerja sama erat antara pemerintah, sektor kesehatan, dan seluruh masyarakat. Pembentukan Koperasi Desa adalah langkah awal yang strategis untuk kemajuan masyarakat Umamanu," jelas Bapak Camat.

3. Data dan Realisasi Program Kesehatan

Kepala Puskesmas Letis, Bapak Efraim Lata, menyampaikan data terkini yang cukup memprihatinkan.

 "Rembuk stunting bukan hal baru. Lebih baik kita melihat kembali usulan-usulan yang belum berjalan daripada membuat usulan baru. Sampai saat ini, Desa Umamanu masih mencatat 35 kasus stunting, dan ini adalah tanggung jawab kita," tegasnya.

   Pada kesempatan yang sama, Bapak Efraim juga menyampaikan pamit dan titip pesan bagi seorang tenaga medis atau perawat desa yang baru saja lolos CPNS, "Saya titipkan anak-anak saya di desa ini, semoga dapat membantu pelayanan kesehatan. Harapan saya, Desa Umamanu menjadi lebih baik dari hari ini."

4. Penguatan Koperasi Desa

Bapak Eriko Njanga Ngaru selaku Pendamping Koperasi Desa Merah Putih Umamanu memberikan penjelasan mendalam tentang pentingnya perkoperasian sebagai pilar ekonomi masyarakat desa.

5. Kemitraan Lembaga CD Bethesda Yakkum

Bapak Vian Datu Biru dari Lembaga CD Bethesda Yakkum menyampaikan bahwa lembaga mereka memasuki periode kedua di Desa Umamanu. Mereka berkomitmen melanjutkan program yang belum terealisasi.

 "Kami telah membagikan beberapa peralatan Posyandu berbasis siklus hidup untuk menunjang fasilitas kesehatan. Saat ini, kami juga sedang memproduksi film untuk layanan kesehatan ibu hamil," pungkas Bapak Vian, menegaskan dukungan mereka terhadap upaya peningkatan kesehatan.

<Kesimpulan

Rembuk stunting ini berhasil mengidentifikasi masalah prioritas dan mengintegrasikan program penurunan stunting ke dalam RKPDes 2025, sekaligus memantapkan dukungan terhadap Koperasi Desa Merah Putih Umamanu sebagai motor penggerak ekonomi.

Penulis: Alvius Umbu Yewa, S.P/Tim SID Desa Umamanu